Sabtu, 23 April 2016

Manusia dan Cinta Kasih
Manusia adalah makhluk yang sempurna yang diciptakan Tuhan di Dunia ini. Mereka dibekali akal fikir dan perasaan serta budi pekerti. Cinta kasih termasuk didalam kategori perasaan yang saling membutuhkan dan mencurahkan perhatian kepada pasangan lawan jenis yang sering kita sebut sebagai kasih sayang. Setiap orang yang hidup didunia ini pasti memiliki rasa cinta kasih yang menimbulkan rasa sayang. Perlu diketahui bahwa cinta kasih ini terdiri dari beberapa macam dan perwujudan nyata didunia antara lain : Cinta kasih terhadap sesama, Cinta kasih terhadap hewan dan tumbuhan, dan Cinta kasih terhadap semua yang Tuhan berikan kepada manusia, dan terutama Cinta kasih kepada Myang Maha Kuasa.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan kata lain cinta dan kasih memiliki hampir kesamaan arti tetapi kata kasih memperkuat arti dari cinta.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta sama sekali bukan nafsu.
Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.      Cinta bersifat manusiawi
Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut
Cinta kasih adalah dimana seseorang mempunyai perasaan yang tulus tanpa  ada pamrih apapun. Cinta dapat terjadi berkat anugrah tuhan yang maha esa dimana manusia mempunyai perasaan yang tidak bisa dibohongi. Setiap manusia pasti mempunyai perasaan tersebut dan manusia juga berhak memilikinya tetapi manusia tidak berhak untuk memaksakan kehendak orang untuk mencintainya.
Cinta begitu kompleks untuk dijabarkan sebab cinta sangat indentik dengan perasaan hati nuraini seseorang yang paling mendalam, Disamping itu cinta tidak sulit untuk dikatan dari kata-kata tapi cinta begitu mudah untuk diungkapkan dari hati nurani seseorang,
Cinta kasih dimana seseorang bersedia untuk menangis dan tertawa dengan orang yang dia cintainya. Cinta tidak dapat kita hindarkan tetapi cinta dapat kita pelajari dengan cara melihat pengalaman-pengalaman hidup yang kita hadapi. Banyak orang menghindari perasaan cinta padahal cinta adalah anugrah tuhan yang paling indah walaupun cinta terkadang menyakitkan. Sesungguhnya cinta adalah menanggung resiko apapun yang kita rasakan dan bersyukur atas pemberian dari tuhan sebab kita dapat tahu arti dari seluk beluk cinta kasih.
Cinta kasih juga harus kita jalanin apa adanya dengan rasa tenang tanpa adanya rasa resah, ragu, dan juga takut sebab cinta adalah hakekat hati kita yang sangat mendalam hanya rasa syukurlah yang dapat merasakan ketenangan dari cinta kasih.
Cinta juga selalu menyatakan unsur  - unsur dasar tertentu yaitu:
a)       Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
b)       Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
c)       Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
d)       Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurt HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Erich_Fromm" \o "Erich Fromm" Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1.       Perasaan
Pengenalan
Tanggung jawab
Perhatian
Saling menghormati
Ciri-ciri dari cinta :
  Cinta bersifat manusiawi
  Cinta bersifat rokhaniah
  Cinta menunjukkan perilaku memberi
Cinta bersumber dari banyak beberapa hal:
1.      Cinta keibuan: Dimana seorang ibu menyayangi anaknya dengan rasa ikhlas dan menyayanginya melebihi apapun.
2.      Cinta pertemanan: Dimana selalu ada setia kekawanan setiap saat dan suka duka selalu dijalani bersama
3.      Cinta persaudaraan: Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA tetapi saling melakukan perbuatan yang baik.
4.      Cinta diri sendiri: Dimana sesorang mencintai diri sendiri tanpa adanya rasa ego terhadap orang lain tetapi belajar untuk memahami mencintai sesorang dari diri sendiri terlebih dahulu
5.      Cinta terhada tuhan: Dimana setiap manusia menjalankan perintah-perintah tuhan tanpa adanya melanggar.
6.      Cinta erostis adalah kasih sayang yang bersumber dari cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta didalamnya tidak mungkin ada rasa cinta.
Ada tiga tingkat cinta :
1.      Cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu : yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
2.      Cinta atas dasar mengharap ridho kekasih : yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
3.      Cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih : inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Cinta kasih secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
Cinta kasih secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan
Dari pokok masalah inilah cinta kasih sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, berbangsa dan bernegara. Banyak kejadian yang tidak menunjukkan rasa cinta kasih terhadap sesama, contihnya : penganiayaan, pelecehan, dan sebagainya. Semua itu adalah perwujudan sejak mulai kikisnya rasa cinta kasih didalam diri manusia sekarang ini. Jika rasa cinta kasih ini sudah luntur, maka akan luntur juga rasa kasih sayang dan kemesraan dalam kehidupan bermasyarakat.





Manusia dan Keindahan
Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
Hakekat dari Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.

Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.

Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan

Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)      Tata nilai yang telah usang
2)      Kemerosotan Zaman
3)      Penderitaan Manusia
4)      Keagungan Tuhan



















Manusia dan Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus dihadapinya sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar dari biasanya.
Gejala awal bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1.    nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.    nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Selain itu, ada juga beberapa tahap-tahap gangguan kejiwaan yaitu :
Gangguan kejiwaan dapat terlihat dari gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmani maupun rohani
Usahanya untuk mempertahankan diri dengan cara negatif
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan akan mengalami gangguan
Beberapa penyebab timbulnya kekalutan mental, yaitu :
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Terjadinya konflik sosial dan budaya
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang dapat mendorongnya berperilaku kearah positif dan negatif.
         Positif : trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap maju dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah mengalami kejatuhan dalam hidupnya
         Negatif : trauma yang dialami tetapi terlalu berlarut-larut sehingga yang bersangkutan  mengalami frustasi atau tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk-bentuk frustasi antara lain :
1.      Agresi : kemarahan yang berlebihan akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang di sekitarnya
2.      Regresi : kembali pada pola perilaku yang primitif atau kekanak-kanakan
3.      Fiksasi : peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4.      Proyeksi : usaha melemparkan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain
5.      Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasinya
6.      Narsisme : mencintai diri sendiri dengan cara yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
7.      Autisme : menutup diri secara total dari dunia real, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, dan ia merasa puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang tidak wajar
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.      Kota – kota besar
Anak-anak muda
Wanita
Orang yang tidak beragama
Orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Penderitaan juga dapat berupa siksaan atau penyiksaan. Asal kata (Bahasa Inggris: torture) yang digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala sesuatu atau tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai suatu cara introgasi untuk mendapatkan pengakuan. Selain itu, siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
Siksaan-siksaan yang bersifat Psikis, yaitu :
Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan mana yang akan mereka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit
Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri. Faktor ini juga dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
Sebab-sebab orang merasa ketakutan :
  Claustrophobia : takut terhadap ruang tertutup
  Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
  Gamang : takut berada di tempat ketinggian
  Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
  Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
  Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh sikap negatif : penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,  atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya : anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap ini dapat diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, serta tidak memiliki gairah dalam hidup. Selain itu ada juga sikap positif, contoh sikap positif : sikap optimis dalam mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan hanya bagian dari kehidupan.



Studi Kasus manusia dan cinta kasih
Pengorbanan Orang Tua Demi Kesembuhan Anaknya

Kisah nyata ini menceritakan tentang betapa besar perjuangan orang tua demi kesembuhan buah hati mereka tercinta. Mereka mengorbankan apa saja yang mereka punya. Sungguh  mulia hati orang tua ini. Kita simak kisahnya:
Sejak usia 3 bulan hingga kini berusia 8 tahun, putra kedua pasangan Agus Budi Saputro (38) dan Nurjanah (36) masih terlihat layaknya bayi. Akibat kanker otot yang bersarang di paha kiri atasnya, Dimas Dwi Nugroho tak mampu berbicara maupun bergerak. Beragam pengobatan sudah ditempuh, namun kesembuhan Dimas seperti jauh panggang dari api. Berikut curahan hati Nurjanah ketika ditemui di rumahnya di kawasan Jakarta Selatan.
Jika dihitung total, utang kami sudah sampai di angka ratusan juta rupiah. Jumlah yang tentu saja tidak kecil bagi keluarga kami. Saya hanya ibu rumah tangga biasa an suami adalah petugas keamanan (satpam) di sebuah perusahaan swasta. Dalam kehidupan pernikahan kami yang kini sudah berusia 13 tahun, ini semua bagaikan mimpi buruk. Tak pernah kami membayangkan akan hidup seperti ini. Lagi pula, siapa sih yang menginginkannya? Namun kami jalani saja dengan sabar dan ikhlas karena kami tak tahu lagi harus berbuat apa. Untuk biaya pengobatan Dimas terakhir saja, kami sudah menghabiskan uang hingga Rp 48 juta!
Saat ini, Dimas tak lagi diobati secara medis melainkan kami memabwanya ke beberapa pengobatan alternatif. Sudah tak terhitung berapa banyak tempat pengobatan alternatif yang kami sambangi. Meski biaya terbilang murah, namun tetap saja berat bagi kami. Setelah berhenti dari pengobatan medis, kondisi Dimas menurun. Maret lalu, pahanya membengkak dan mulai mengeluarkan darah.
Ya, ketika lahir tubuh Dimas tak ada yang berbeda dari bayi-bayi baru lahir lainnya. Seperti kakaknya, Dimas ketika itu sangat lucu dan menggemaskan. Sanak saudara dan para tetangga ikut berbahagia menyambut kehadiran Dimas ke dunia. Namun, di tahun 2003 ketika Dimas masih berusia 3 bulan kami melihat ada benjolan kecil di paha kiri atasnya. Kami lalu memeriksakan kondisinya ke RS Harapan Kita Jakarta.
Menurut dokter, bisa disembuhkan dengan pengobatan seharga Rp 2,5 juta. Tapi tak bisa dilakukan saat itu juga. Melainkan harus menunggu Dimas berusia 1,5 tahun sampai kondisi tubuhnya kuat menerima pengobatan. Ketika berusia 10 bulan, Dimas jatuh sakit. Badannya kejang, panas tinggi, dan buang-buang air sampai badannya membiru. Kami lalu membawanya ke klinik. Sayang, klinik angkat tangan dan akhirnya Dimas dibawa kembali RS Harapan Kita. Sesampainya di sana, ruangan perawatan penuh. Dimas lalu dilarikan ke RS Thamrin untuk mendapatkan perawatan di ruang ICU selama 17 hari dan 3 hari dirawat di ruang biasa. Sejak pulang dari RS, Dimas mulai membaik. Tapi kondisi Dimas sudah tak seperti dulu. Badannya tegang, kaku seperti patung. Kami lalu membawa Dimas berobat alternatif, alhamdulillah kondisinya membaik dan badannya mulai bisa melemas. Tanggan dan kakinya pun bisa bergerak lagi. Sayangnya kami jadi lupa untuk fokus mengobati benjolan di paha Dimas. Sementara dari hari ke hari benjolannya makin membesar. Karena takut terbebani biaya bila berobat ke RS, kami terus mengobati Dimas melalui pengobatan alternatif di Jakarta, Bogor, dan Sukabumi.
Agus berharap ada bantuan yang bisa meringankan beben kelaurganya. Benjolan Membesar Di tengah proses pengobatan itu, saya kembali hamil dan melahirkan anak ketiga. Kondisi anak ketiga kami juga sakit-sakitan. Ketika usia si kecil 5 bulan, sempat dirawat berkali-kali di RS akibat sakit paru-paru. Stres! Sementara saya dan suami harus tetap fokus pada pengobatan Dimas. Akhirnya, mau tak mau kami harus sedikit “longgar” dalam mengobati Dimas. Semua perhatian pun tercurah pada anak ketiga. Saya pun hanya bisa berdoa kepada Allah agar diberikan kesehatan untuk bisa merawat anak-anak. Demi membantu biaya pengobatan, barang berharga yang ada di rumah dijual. Hanya satu peralatan rumah tangga yang tak boleh dijual, yaitu kulkas. Karena kulkas bisa menghasilkan uang tambahan bagi kami.
Untuk mengisi waktu luang, saya membuat es mambo dan es batu untuk dijual di sekolah-sekolah atau para tetangga. Saya juga buka usaha kecil-kecilan jualan pisang goreng yang dititipkan ke warung. Suami juga ikut banting tulang, pagi sampai sore bekerja sebagai satpam. Malamnya, ia ngojeg .
Apapun pekerjaan halal kami lakukan demi mendapatkan uang untuk makan, bayar kontrakan, dan pengobatan anak-anak. Tak lama, anak ketiga kami rupanya tak tahan lagi melawan sakitnya, dan meninggal dunia. Sedih sudah pasti, tapi kami tak bisa terlalu lama meratapi kepergian buah hati kami. Sepulang dari pemakaman, kami kembali memerhatikan benjolan di paha Dimas yang makin membesar. Saat diukur, diameternya sudah mencapai 48 sentimeter, bengkak, dan warnanya bukan merah lagi melainkan ungu seperti terung. Badan Dimas pun panas sekali. Bengkak di pahanya kemudian mengeluarkan darah, seperti air keran yang tak bisa berhenti mengucur. Sudah diperban pun tak bisa berhenti mengalir darahnya. Siapa yang tak panik melihatnya? Kami tak bisa langsung membawa Dimas ke dokter saat itu karena kami tak punya uang. Sementara kami baru saja habis-habisan mengeluarkan uang untuk mengobati anak ketiga dan pemakamannya.
Kemudian, komandan satpam suami datang ke rumah. Ia membawa Dimas ke RS St Corolus untuk mendapatkan pengobatan. Tanpa sepengetahuan saya, komandan suami membuka sumbangan buat Dimas di perusahaan tempat suami bekerja. Namun itu sempat terjadi kesalahpahaman. Pasalnya, Komandan suami tak tahu nama asli anak saya Dimas. Komandan tahunya nama anak kami adalah Bagas. Padahal, itu nama panggilan Dimas. Pihak SDM kantor pun menelepon suami, mengecek kebenaran kabar itu. Setelah dijelaskan, akhirnya semua urusan bisa jernih kembali dan terkumpul sumbangan sebesar Rp 30-an juta.
Biaya itu untuk pengobatan Dimas dan menutupi utang kami selama mengobati anak ketiga. Juli 2011, biaya hasil sumbangan itu pun habis tak tersisa. Akhirnya, pengobatan Dimas terpaksa terhenti hingga saat ini. Kemoterapi yang dijalani Dimas tak lagi bisa kami lakukan karena kami sudah tak ada biaya lagi.
Sekali kemoterapi untuk bayar obat, ongkos ke RS, makan, dan kamar saja bisa habis sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 4 juta. Dengan kemoterapi, diameter bengkak di paha Dimas memang jadi mengecil, hingga 36 sentimeter. Kami sebenarnya sangat berharap bisa meneruskan pengobatan itu, tapi bagaimana?
Ditemani Televisi Sepanjang hidupnya, Dimas praktis tak pernah melakukan apa yang seharusnya anak seumurnya lakukan. Seharusnya saat ini ia sudah bisa sekolah, main sepakbola atau sepeda bersama teman-temannya. Jangankan berdiri, untuk berbicara, bergerak, bangun, atau duduk saja sudah susah. Meski begitu, saya dan suami tak pernah putus asa. Memang, kami pernah dilanda frustasi dan terlintas dalam pikiran ini untuk mengambil jalan pintas, mengakhiri hidup saja. Tapi saya bersyukur masih dibimbing Allah. Saya tak tega meninggalkan anak-anak. Saya harus tetap sehat agar bisa merawat mereka. Kini, teman main Dimas sehari-hari hanya televisi kecil saja. Meski kondisinya seperti itu, bila ada yang lucu di TV Dimas bisa ikut tertawa. Entah mengerti atau tidak, tapi sepertinya ia mengerti. Hanya saja ia tak bisa menyampaikan pikirannya dengan kata-kata. Teve akan selalu menyala selama Dimas terbangun. Kendati begitu, Dimas tak bisa ditinggal terlalu lama sendirian. Ia tak boleh terlalu bahagia atau sedih. Sebab, Dimas akan kejang-kejang. Kalimat yang biasa ia ucapkan hanya “Ma, mam…” Kata-kata pendek yang pertama kali bisa ia ucapkan itu membuat saya sangat bahagia. Saya selalu mengajaknya bicara, meski ia tak bisa membalas ucapan saya. Ke mana-mana Dimas harus digendong dan masih harus dimandikan. Bila dibawa ke luar rumah, Dimas sepertinya merasa tak nyaman. Ia tak mau didekati orang lain atau bahkan dilihat orang. Sepertinya ia sensitif akan kondisinya, ia pun tak suka dibawa ke tempat ramai. Jadi, bukan karena kami malu akan kondisi Dimas, tapi memang Dimas yang tak mau. Padahal, kami ingin sekali Dimas bisa merasakan hangatnya sinar mentari dan melihat teman-temannya bermain. Hasil rontgen Dimas, yang pada salah satu kakinya terjadi pembengkakan. Namun di balik rasa sedih ini, saya bersyukur masih terselip rasa bangga. Anak pertama saya tak malu akan kondisi adiknya. Bahkan ia banyak membantu mengurus adiknya. Kadang saya sering merasa terenyuh setiap mengingat kondisi Dimas dan mendengar ada omongan negatif dari orang lain mengenai Dimas. Bahkan, ada yang takut tertular penyakitnya atau menganggap ini azab Tuhan.
Seperti kata pepatah, saya dan suami hanya bisa melakukan “mata terbuka namun terlinga ditutup”. Kami tak pernah meninta-minta kepada para tetangga, kok. Buat kami, dukungan dan doa akan lebih baik daripada mencibir di belakang kami. Yang pasti, saya dan keluarga sangat berharap untuk bisa terus berpikir positif agar fokus mengobati Dimas. Saya juga berharap agar mereka yang mencibir kami dibukakan pintu hatinya. Semua adalah ketentuan dan kehendak Sang Pencipta, Walaupun Dimas menderita penyakit namun dia adalah anugerah Tuhan untuk keluarga yang harus dijaga. Kami harus menerima ujian dan cobaan dari Tuhan dengan ikhlas hati. Segalanya akan kami usahakan untuk kesembuhan buah hati  kita, yaitu Dimas karena dia adalah prioritas kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar